Beranda | Artikel
Hadiah Yang Terbaik Untuk Anak
Kamis, 17 November 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Hadiah Yang Terbaik Untuk Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mendidik Anak Tanpa Amarah. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 20 Rabi’ul Akhir 1444 H / 15 November 2022 M.

Hadiah Yang Terbaik Untuk Anak

Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam mendidik manusia lebih mengutamakan pemberian pahala, maka kita pun harus mengutamakan pemberian penghargaan/apresiasi dan hadiah untuk anak. Sementara pemberian dosa Allah batasi, tidak seperti pemberian pahala. Satu kebaikan 10 pahala, satu dosa tetap satu dosa. Hal ini ini menginspirasi kita untuk meminimalkan pemberian hukuman.

Oleh karena itu pemberian hadiah itu didahulukan dan diutamakan, sementara pemberian hukuman diakhirkan dan diminimalkan. Terutama didalam hak pendidikan, apalagi terhadap anak-anak (terutama anak-anak dibawah 10 tahun) yang mana pemberian hukuman di situ memang kalau bisa ditiadakan.

Jadi kesetimbangan ini yang harus selalu kita jaga. Sehingga mudah-mudahan kita akan mencapai tujuan yang diharapkan.

Pemberian Hadiah Untuk Anak

Mungkin dalam benak banyak orang tua dan pendidik, bahwa hadiah itu harus materi. Sebenarnya tidak. Hadiah terbaik itu sebenarnya bukan materi (barang atau uang dan sejenisnya).

Pemberian hadiah berupa materi itu sangat berpotensi menimbulkan ketergantungan anak terhadap hadiah tersebut. Anak tidak akan melakukan kebaikan kecuali setelah menerima hadiah. Selanjutnya, anak akan meminta yang lebih dan lebih. Apalagi jika dalam menerapkannya tidak sesuai dengan syarat-syarat pemberian yang harus diperhatikan. Sekaya apapun kita bisa-bisa harta yang ada tidak mencukupi jika harus memenuhi semua tuntutan anak. Tentunya ini adalah berangkat dari pemahaman yang mungkin kurang tepat tentang pemberian hadiah.

Jadi, pemberian hadiah itu tidak identik dengan pemberian materi. Tidak harus hadiah itu dalam bentuk materi. Ada alternatif bentuk hadiah terbaik yang selain materi. Yaitu berupa perhatian verbal dan juga perhatian yang kita tunjukan dalam bentuk perbuatan.

Perhatian verbal bisa berupa komentar-komentar dan pujian pujian yang baik. Seperti mengucapkan Subhanallah, alhamdulillah, atau kata-kata yang menunjukkan apresiasi kita kepadanya. Contohnya: “Ayah dan Ibu sayang kepadamu,” dan memuji karyanya: “Indah sekali gambarmu.”

Dan juga bisa berupa hadiah berupa perhatian fisik. Misalnya pelukan, alusan di kepala, acungan jempol, atau sekedar menunjukkan ekspresi kagum. Ini adalah hadiah dalam bentuk perhatian fisik.

Bentuk hadiah seperti ini kelihatannya sepele. Namun pengaruhnya bagi jiwa anak itu sangat mendalam. Dan ini tentunya tidak perlu modal besar untuk melakukannya. Dan ternyata hadiah dan apresiasi yang kita berikan dalam bentuk seperti ini justru pengaruhnya lebih lama dan berkesan di hatinya. Karena rasa senang menerima hadiah berupa barang atau uang hanya bertahan sebentar saja. Mungkin anak segera bosan atau melupakannya. Jika tidak percaya, maka coba ketika seorang anak berpisah orang tuanya. Mana yang lebih dia rindukan, hadiah berupa barang atau dekapan/pelukan dan belaian kasih sayang?

Tentu yang diharapkan adalah kehadiran orang tuanya, ditambah dengan perhatian verbal dan fisik tadi. Itu yang dirindukannya, bukan hadiah materi.

Oleh karena itu biasakan anak dengan hadiah seperti ini. Jangan melulu memberikan hadiah berupa materi. Karena akan terjadi ketergantungan terhadap hadiah itu. Maka segera berikan respon positif ketika anak berbuat kebaikan, sekecil apapun kebaikan itu.

Lihat juga: Memberi bingkisan dan hadiah

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52403-hadiah-yang-terbaik-untuk-anak/